Pulau Um, Pantai Perawan di Distrik Makbon

Wednesday, June 24, 2009

KOMPAS.com — Para pencinta pantai sering kali berkhayal bisa singgah di sebuah pulau di tengah laut dengan suguhan pemandangan yang 'menjanjikan surga dunia'. Bukan hanya bebas berenang, tapi juga leluasa berjemur, bermain kayak, bahkan menikmati bola raksasa hangat yang tenggelam di balik punggung bumi. Kecipak senja dengan buaian angin pantai selalu menyergap, membius untuk tinggal lebih lama di bibir pantai.

Kemewahan pantai dan langit dengan semburat keunguan itu bisa Anda jumput di Pulau Um. Pulau di Distrik Makbon, Sorong, Papua Barat, ini menjadi salah satu tujuan yang wajib Anda sambangi jika berada di wilayah paling timur Indonesia. Eits. Jangan bergidik mendengar kata 'pulau'. Pulau Um terbilang kecil, bahkan Anda hanya membutuhkan waktu 15 menit untuk mengelilingi pulau ini dengan bertelanjang kaki.

Hanya satu yang bisa dijanjikan dari kunjungan ke Pulau Um ini, yaitu ketenangan ala pantai perawan yang natural dan kekayaan alam yang sesungguhnya tak ingin bersembunyi dari sentuhan para pendatang.

Jika Anda suka menyelam, jangan lupa untuk membawa perlengkapan selam Anda. Pasalnya, Pulau Um akan memanjakan indera Anda dengan suguhan beragam ikan karag, penyu, lola, teripang, lobster, dan indahnya karang yang terpahat alami.

Nikmati indahnya panorama bawah laut Pulau Um yang sangat menarik lantaran sistem sasi laut yang diterapkan warga Kampung Malaumkarta. Sasi laut adalah larangan untuk menangkap jenis fauna laut tertentu di sebuah kawasan dalam jangka waktu tertentu yang disepakati oleh masyarakatnya.

Asal tahu saja, Kampung Malaumkarta yang berada berhadapan dengan Pulau Um ini berperan besar menyumbang keindahan alam bawah laut Pulau Um. Masyarakat yang hidup di sekitar Pulau Um dan Kampung Malaumkarta hidup sebagai nelayan dan memiliki kesadaran untuk menjaga hasil laut. Dengan adanya larangan untuk menangkap ikan dengan jala dan bom, nelayan hanya mendapatkan ikan dengan cara memancing.




Pulau ini sering digunakan oleh nelayan sebagai tempat singgah saat mereka mencari ikan. Jika sedang beruntung bertemu nelayan yang singgah, Anda bisa mencicipi kenikmatan ikan segar bakar yang fresh from the ocean. Biasanya nelayan di sini bersedia menjual sebagian hasil tangkapan mereka. Seekor ikan tengiri atau bubara cukup untuk porsi empat orang bisa anda tebus dengan lembaran Rp 20.000.

Di Pulau Um ini, Anda juga akan mendapati ribuan kelelawar yang menjadikan pulau ini sebagai habitatnya. Kawanan kelelawar ini hidup bergantungan di atas pohon. Tangkap kesempatan selagi bisa menikmati kelelawar yang terbang berkelompok dan hinggap dari satu pohon ke pohon lain.

Rasanya terlalu sayang untuk melewatkan Pulau Um yang berkolaborasi kompak pasir putih dengan airnya yang teduh berwarna kehijauan, kicauan burung yang bersahutan, tebaran kelelawar terbang mencari makan, dan torehan semburat jingga di barat yang menuai pendar keemasan di hati. Benar, Pulau Um adalah jawaban dari kemewahan yang ingin dicecap oleh para pecinta pantai.

Bisa jadi, Anda akan merasa menjadi penemu Pulau Um. Pasalnya, pantai ini tak riuh seperti pantai-pantai lain yang sarat dengan gelak tawa para penikmatnya. Sebaliknya, pantai ini sangat tenang; lagi pula belum banyak yang mengetahui harta karun keindahan di pulau ini.



Lantas, bagaimana untuk mendapatkan kemewahan di surga Papua Barat ini?

Nah, begini caranya. Untuk mencapai Pulau Um, Anda harus menuju Makbon melalui jalur darat. Dari Kota Sorong, tersedia angkutan umum menuju Makbon dengan tarif Rp 15.000 one way. Perjalanan sejauh 40 kilometer tersebut akan ditempuh dalam waktu sekitar 2 hingga 3 jam.

Tiba di Makbon, Anda masih harus melanjutkan perjalanan menuju Pulau Um dengan menggunakan longboat sewaan; maklum, belum tersedia transportasi umum menuju ke sana. Untuk menyewa longboat ini, Anda harus merogoh kocek sebesar Rp 300.000 untuk berkendara selama 30 menit hingga tiba di Pulau Um.

Source

Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer

Pulau Sikuai "Pulau Cantik & Tersembunyi"

Friday, June 5, 2009

Sikuai adalah salah satu pulau di kepulauan Mentawai, Sumatera Barat, Indonesia. Sebuah pulau kecil (40HA) dengan pemandangan yang memesona. Apakah anda pernah menonton The Beach yang dibintangi oleh Leondardo Di Caprio? Pada satu adegan Leonardo berlari dan tiba di tepi pantai Maya Bay di depannya terpancang karang raksasa dan gradasi air laut dari biru muda ke biru pekat. Mungkin itulah gambaran yang sedikit sama mengenai apa yang akan di dapat di pulau Sikuai.

Mungkin gak banyak yang tau yach kalo Pulau Sikuai itu sangat indah, bahkan banyak yang berpendapat lebih indah dari Bali..mungkin karena pantainya masih virgin dan bersih..juga gak rame kayak di bali. Ramalan gue, kalau pemerintah setempat mengelola tempat wisata ini dengan serius, melakukan promo besar-besar...pasti bakal 'meledak' dan yang pastinya bakal menjadi pesaing Bali. Nah ngomong-ngomong tentang program Visit Indonesia Year 2008, agaknya gak ada salahnya kalo pemda setempat 'menggeber' promo pulau ini.

Pulau Sikuai tuh bener2 nggak kalah bagus dari Bali, Kalo gak percaya lu liat aja foto2nya di bawah ini apa nggak keren tuh??

Eh hampir lupa..sori, mmm.. Pulau Sikuai itu terletak di Sumatera Barat. Caranya menuju ke sana gampang kok: JKT - Padang or dari Daerah masing2 ke Padang ...... pokoknya ke kota Padang dulu.

Terus sampai dikota Padang, ada Speed Boat atau kapal yang akan mengantar anda ke Pulau SIKUAI.... nggak lama koq 1 jam-an sudah nyampe deehh..


Source



Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer